298 Gardu PLN Terendam Banjir di Garut

Peristiwa
Banjir Pameungpeuk Garut akibat luapan Sungai Cipalebuh

GARUT, riksa.id

Sebanyak 298 gardu milik Perusahaan Litrik Negara (PLN) terendam banjir luapan Sungai Cipalebuh di Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Senin (12/10/2020).

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Daris Hilman mengatakan, baru menerima informasi awal kejadian bencana di wilayah selatan Garut itu. Namun, relawan bencana di lapangan sudah melakukan penanganan.

“Iya benar (banjir). Kita mau meluncur ke lokasi,” kata dia, seperti diberitakan Ayo Bandung melansir Republika, Senin (12/10/2020).

BPBD Garut belum bisa memastikan jumlah warga dan rumah yang terdampak banjir. Saat ini BPBD Garut masih melakukan pendataan.

“Saya belum bisa memastikan,” kata dia.

Salah seorang warga Desa Pameungpeuk, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Akbar (30 tahun) mengatakan, banjir terjadi mulai Senin pagi. Sejak Minggu malam hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah itu.

“Hujan dari semalam membuat Sungai Cipalebuh meluap. Subuh air mulai naik dan masuk ke rumah-rumah,” kata dia.

Menurut dia, permukiman yang berada sepanjang aliran sungai Cipalebuh pun ikut banjir. Banjir akibat luapan sungai itu mencapai sekira 50 sentimeter. Berdasarkan informasi yang dihimpun Republika, sejumlah warga yang terdampak banjir mulai dievakuasi ke tempat yang aman.

Listrik Mati

Banjir yang menerjang Pameungpeuk, Garut, Senin (12/10/2020), menyebabkan 298 Gardu PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat terendam. Akibatnya, gardu tersebut belum bisa dioperasikan dan sejumlah wilayah mengalami mati lampu atau listrik padam.

General Manager PLN Unit Jawa Barat Agung Nugraha menyampaikan keprihatinannya atas musibah tersebut. Pihaknya akan terus memantau lokasi-lokasi gardu dan akan segera mengalirkan listrik jika keadaan sudah memungkinkan.

“Kami akan tetap melakukan pemantauan terhadap lokasi-lokasi terdampak banjir, sementara kami amankan listriknya sampai benar-benar siap untuk dinyalakan agar masyarakat terhindar dari sengatan listrik,” katanya, dalam keterangan resmi yang diterima Ayobandung.com, Senin (12/10/2020).

Dia pun memohon maaf dan pengertian warga untuk daerah yang terdampak pemadaman listrik di sekitar atau dekat lokasi banjir. Pemadaman listrik terpaksa dilakukan demi keselamatan warga yang terdampak banjir.

Berikut ini beberapa titik lokasi yang terdampak banjir di wilayah Pameungpeuk, Garut, akibat banjir, yakni wilayah Neglasari, Pameukpeuk, Cibalong, Kampung Cisompet, Pameungpeuk Kota, Kecamatan Cikelet, dan sebagian Bungbulang.

Pihaknya pun mengimbau sejumlah hal kepada masyarakat jika wilayahnya mulai tergenang air:

1. Matikan listrik dari Meter Circuit Breaker (MCB);

2. Cabut seluruh peralatan listrik yang masih tersambung dengan stop kontak;

3. Naikkan alat elektronik ke tempat yang lebih aman;

4. Apabila aliran listrik di sekitar rumah belum padam, segera hubungi 123, aplikasi PLN Mobile, atau meminta Kantor PLN Terdekat untuk menyetop aliran listrik.

Setelah banjir surut, pastikan semua alat elektronik dan jaringan listrik dalam keadaan kering. PLN juga memastikan semua jaringan distribusi listrik dalam keadaan kering dan aman untuk menyalurkan energi listrik.(ist)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *